Wah Seru! Kampung Ramadhan Hadir Kembali di Solo
Kampung Ramadhan di Balai Kota Solo yang penuh dengan pengunjung. ( Foto oleh: Jihan Asti)
Solo - Kampung Ramadhan 2023 di Balai Kota Solo hadir kembali dengan nuansa baru. Banyak pengunjung yang antusias dengan Kampung Ramadhan tahun ini karena saat pandemi covid-19 sempat berhenti. Kampung Ramadhan digelar pada 25 Maret sampai 30 April pukul 16.00 - pukul 22.00.
“Sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun, tapi saat pandemi berhenti mbak dan sekarang sudah mulai kembali,” ujar salah satu penjual jasuke, Priyani Jumat (7/4/2023).
Priyani sudah berjualan di Kampung Ramadhan sejak tahun 2018, dia mengatakan bahwa kegiatan ini rutin digelar. Tujuannya supaya UMKM yang sempat mati bisa aktif kembali. Selain itu, masyarakat yang menjalankan puasa bisa mendatangi kegiatan tersebut setiap sore.
Priyani menambahkan keuntungan yang
didapat setiap harinya dari Kampung Ramadhan jauh lebih besar dibandingkan
berjualan di pinggir jalan. Seperti es teh yang biasanya dijual dengan harga
Rp3.000 menjadi Rp5.000, kemudian jasuke yang biasanya dijual dengan harga
Rp7.000 menjadi Rp10.000.
Beberapa penjual makanan dan minuman
(Foto oleh: Jihan Asti)
Di sisi lain, makanan dan minuman di sini sangat bervariasi seperti, takoyaki, sushi, teh Gardoe, pentol, jasuke, aneka minuman warna-warni, telur gulung, kue ikan, bakso urat dan masih banyak lagi. Banyaknya makanan dan minuman membuat pengunjung bingung untuk membelinya, tetapi beberapa pengunjung mengatakan makanan favorit mereka yaitu pentol pedas dan teh Gardoe.
“Harga makanannya standar mbak karena event di sini memang naik dikit,” jelas Devi.
Keluhan dari Devi pun sama dengan keluhan yang dirasakan oleh penjual, yaitu parkir yang tidak teratur, tempat cuci tangan yang tidak ada, dan lampu yang belum menyala.
Maria menyayangkan kegiatan ini masih banyak kekurangan dari segi area jualan yang sempit, penerangan yang kurang sehingga saat malam hari terlihat gelap, area parkir yang sangat tidak teratur. Di sisi lain, penjual sudah komplain dengan pelaksana kegiatan. Misalnya tempat duduk bagi pengunjung.
Namun, adanya kegiatan ini membantu pengunjung untuk berbuka puasa di sana. Selain itu, memberikan variasi menu berbuka agar tidak bosan.
“Sangat membantu untuk saya karena
sehabis pulang dari gereja misalnya haus langsung jajan dan misalnya laper juga tinggal beli makanan di sini,”
kata Maria.
Komentar
Posting Komentar