Pentingnya Politik Bagi Generasi Milenial Menurut Ginda Ferachtriawan
Anggota DPRD Solo Ginda
Ferachtriawan sedang menerangkan materi tentang
anak muda yang perlu paham politik di FIB UNS Solo, Kamis (27/4/2023). (Foto oleh : Vicky)
Solo - Sastra Indonesia FIB UNS menghadirkan talkshow “Anak Muda Sadar Politik” dengan pembicara Anggota DPRD Solo Ginda Ferachtriawan, pada Kamis (27/4/2023). Ginda mengajak anak muda lebih paham politik.
“Politik yang sekarang belum cukup ideal, tapi sudah cukup terbuka, semua yang kita lakukan sehari-hari mengandung aspek politik. politik belum ideal apabila semua hal belum terlibat. Anak muda sekarang mempunyai potensi untuk terlibat dalam bidang politik,” jelas Ginda.
Ginda menambahkan bahwa substansi itu penting, dan apa yang seharusnya disampaikan saat demo adalah mencakup kompetensi dan integritas baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif. Sedangkan, saat ini yang dibutuhkan sebagai anggota dewan dalam bidang politik adalah uang dan massa.
Ginda membeberkan selama ini politik mendapat stigma sebagai sesuatu yang negatif. Tentu anggapan ini sesuatu yang kurang tepat. Politik adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan kehidupan. Semua dalam kehidupan sangat terkait dengan politik, dan sangat penting generasi milenial untuk memahami hal tersebut. Jadi, generasi milenial harus melek politik.
Pemilu tahun 2019 dari mayoritas pemilih adalah generasi milenial, lalu pemilu 2024 diperkirakan 60% pemilih adalah masyarakat di bawah umur 40 tahun sehingga milenial memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia politik. Nantinya, akan banyak generasi milenial yang bermigrasi dari satu partai ke partai lainnya. Banyak peraturan yang dapat dimaksimalkan agar politik menjadi lebih asyik dan mudah diikuti.
Ginda mengatakan generasi muda bisa berpolitik dari dunia kampus, organisasi-organisasi yang diikuti selama kuliah. Generasi muda yang berpolitik secara pasif maupun aktif diharapkan memilih sesuai dengan diri sendiri tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Golput tidak disarankan dalam pemilihan.
Demo yang dilakukan oleh generasi muda membuat Ginda merasa mengapa anak muda yang berdemo menganggap semua anggota dewan itu sama. Demo yang dilakukan hingga menutup jalan tujuannya untuk apa, menurut Ginda mengapa masalah yang diaspirasikan tidak dibicarakan secara baik-baik.
Dari talkshow ini, sesi tanya jawab berlangsung dengan baik. Salah satunya mahasiswa bernama Lambang yang bertanya parpol dulu dan sekarang, mengapa parpol sekarang tidak begitu menarik dan aspirasi yang disampaikan dengan cara demonstrasi saja tidak didengarkan mengapa mengajak berdiskusi, fungsi DPR yang sebenarnya itu apa.
“Pihak perwakilan mendengarkan namun hanya saja belum
memiliki frekuensi yang sama dengan pihak aspirasi, faktor masyarakat tidak
tahu tentang regulasi apa yang telah dibuat. tingkat apapun politik realitanya
hanya perlu melobi,” kata Ginda.
Komentar
Posting Komentar